Minggu, 14 Februari 2010

RISALAH AQIQAH

Alhamdulillah,




“Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertaqwa.” (QS. al Furqon 74).



Ya Allah Ya Robbi, Untuk Anakku Mohon Engkau Shalihkan Akhlaqnya, Tertanam Tauhid Dalam Hatinya, Menyenangkan Bagi Keluarga, Penuh Keberkahan Atas Rizqinya, Taat Pada Engkau, Berbakti Pada Orang Tuanya, Berguna Bagi Nusa Dan Bangsa, Allahumma Amiin.


“setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya, disem- belihkan baginya pada hari ke tujuh, diberi nama dan dicukur rambutnya pada hari itu”.
(Al Hadits)

MEMENUHI HAK ANAK MERUPAKAN KEWAJIBAN ORANG TUA

1. TAHNIK SEMASA MENYUSUI

Abu Musa r.a. meriwayatkan :“Aku telah dikaruniai seorang anak, kemudian aku membawanya kepada nabi saw. Lalu beliau menamakannya Ibrahim, menggosok langit-langit mulutnya (mentahnik) dengan sebuah korma dan mendoakan keberkahannya. Setelah itu beliau menyerahkan kembali kepadaku.”

Tahnik adalah menggosokkan jari pada langit-langit mulut bayi dgn kurma yang telah dikunyah.
Hikmahnya : agar saraf mulut bayi lebih peka dan kuat untuk menghisap susu.
Perlu diwaspadai kebersihan mulut pengunyah, jangan sampai jadi media menularkan penyakit.


2. MENCUKUR RAMBUT DI HARI KETUJUH

Yahya bin Bakir telah meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa rasulullah telah memerintahkan untuk mencukur kepala Al-hasan dan Al-Husein pada hari ke tujuh dari hari kelahirannya, kemudain dicukur dan beliau menyedekahkan perak sesuai dengan berat timbangan rambutnya itu.

Hikmah Mencukur rambut bayi sampai botak tanpa meninggalkan jambul : higenis, shg mudah dibersihkannya kulit kepala dari kotoran dan selaput tipis bawaan lahir yang dimungkinkan menjadi sarang berbagai penyakit. Kemudian menyedekahkan perak (sekarang umumnya diganti emas) seberat timbangan rambutnya mempunyai hikmah sosial dan penghormatan kepada bayi.



3. MEMBERIKAN NAMA YANG BAIK PADA HARI KETUJUH

Para sahabat bertanya kepada rasulullah saw. “Ya Rasulullah, apakah hak anakku ?” Rasulullah menjawab:“Membaguskan nama nya, memperbaiki adabnya dan mendapat kan kedudukan yang baik.” (HR Ath-Thusi).

Abu Daud meriwayatkan dengan sanad hasan dari Abi Darda’ ra. Ia mengatakan bahwa rasulullah bersabda : “Sesungguhnya pada hari kiamat kamu sekalian akan dipangil dengan nama-namamu dan nama bapak-bapakmu, maka buatlah nama yang baik untuk kamu sekalian”.

Nama-nama yang baik adalah nama para nabi, para sahabat nabi, nama orang yang saleh lagi terkenal, nama yang mengandung harapan dan do’a kebaikan



4. AQIQAH

Diriwayatkan Muraidah dan Ishak bin Ruhawiyah :
“Sesungguhnya manusia pada hari kiamat nanti akan dimintakan pertanggung jawabannya atas aqiqah, sebagaimana akan dimintai pertanggung jawaban atas shalat lima waktu.”

At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Al Hasan dari Samirah, bahwa rasulullah bersabda tentang aqiqah, “Setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan (baginya) pada hari ke tujuh (dari kelahiran)nya, dicukur kepalanya dan diberi nama.”

Adapun aisyah mengatakan aqiqah boleh dilakukan pada hari ke tujuh, ke empat belas atau ke dua puluh satu.

Banyak orang yang urung mengaqiqahi anaknya dengan anggapan bahwa amal ini sebagai amalan sunah dan harus dilaksanakan tepat pada hari ke tujuh. Hal ini sangat disayangkan, karena selama belum diaqiqahi maka sang anak masih dalam kandisi tergadai.

Jumhur ulama bersepakat bahwa hukumnya sunnah muaqadah (yang sangat dianjurkan) sehingga banyak keringatan waktu yang tidak memberatkan dalam pelaksanaannya, apabila hari afdhal ke tujuh terlewati maka hari empat belas, dan duapuluh satu menggantikan, bila terlewatkan maka upayakan sebelum disapih, bila belum bisa maka sebelum balik, bila belum bisa maka sebelum menikah, bila belum juga maka sebelum memiliki anak, jika belum juga maka sebelum mati selama masih ada kesempatan.
Ada baiknya kita mengaqiqahi diri-diri kita jika orang tua kita yang muslim belum sempat malaksanakannya atau kita ragu apakah almarhum orang tua kita yang muslim telah melakukannya dimasa hidupnya.

Bermunculan pendapat yang mengatakan bahwa bila anak masih tergadai maka do’a ma’bul dari orang tua kepada anaknya atau sebaliknya mendapat penghalang, demikian juga syafa’at anak kepada orang tuanya mendapat penghalang di yaumil kiyamah. Rasul dan para sahabat nabi tak mengaqiqahi diri karena tak memiliki hubungan do’a dan syafaat dengan orang tua mereka yang tetap masih kafir sampai akhir hayatnya, bahkan nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw mendapat tegoran langsung dari Allah untuk tidak mendoakan orang tua mereka.



Berapa Banyak Yang Dipotong Dan Dari Jenis Apa ?

Imam Ahamd dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ummu Karaz Al-Ka’biyah bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang aqiqah, beliau bersabda :”Bagi anak laki-laki (disembelihkan) dua ekor kambing dan bagai anak perempuan (disembelihkan) satu ekor. Dan tidak membahayakan kamu sekalian apakah (sembelihan-sembelihan itu) jantan ataukah betina”.


Imam Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari ‘Aisyah ra ia mengatakan bahwa : Rasulullah saw. bersabda, ”Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing yang mukafa’atan (setara) dan bagi anak perempuan satu ekor kambing.”


Sembelihan aqiqah Dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak wanita berupa Domba atau kambing sama saja walaupun yang dicontohkan Nabi berupa domba kibasy mengaqiqahi cucunya, bahkan jantan atau betina tidak dipermasalahkan, akan tetapi pemakaian betina sebaiknya betina non produktif mengingat populasi ternak kita saat ini mengalami penurunan.



PELAKSANAAN AQIQAH


QS. Al-An’am : 121 : “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan.”

Riwayat Abu Daud dari Ja’far bin Muhammad dari bapaknya, bahwa nabi bersabda dalam perkara aqiqah hasan-husein,”Berikanlah kaki dari aqiqah kepada kabilah (sekelompok masarakat yang terikat dalam kesukuan), makanlah dan berilah makan, dan jangan menghancurkan tulang darinya”.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Atha, dari Aisyah nabi bersabda: “Anggota-anggauta badan (sembelihan) dipotong dan tidak dihancurkan tulangnya”

Ibnu al-Mundzir dari Aisyah r.a., ia berkata bahwa rasulullah bersabda, ”Sembelilah atas namanya (anak yang dilahirkan) dan ucapkanlah: Bismillah, allahumma, bagi-Mu-lah dan kepada-Mu-lah kupersembahkan aqeqah si fulan ini”.

Imam Ahmad rahimahulloh dan jumhur ulama berpendapat bahwa apabila ditinjau dari segi syar’i maka yang dimaksud dengan aqiqah adalah makna berkurban atau menyembelih (an-nasikah).

“Allah itu baik dan menyukai yang baik-baik”


Sempurnakan Syarat domba dan Kambing Aqeqah untuk putra-putri tercinta :

menurut jumhur ulama persyaratan domba dan kambing aqiqah sama dengan hewan qurban yaitu:

Disyariatkan hewan aqeqah dari jenis domba atau kambing. (umumnya domba lebih gemuk dan fresh karena kemampuan adaptasinya tinggi) serat dagingnya lembut dan hasil olahannya tidak bau prengus bandot
Umur hewan aqiqah yang sudah melewati setahun, atau minimal enam bulan yang bila dicampur tidak tampak bedanya.

Kesehatan, ternak tidak : buta walaupun sebelah; pincang yang nyata; kurus kering; terpotong ekor atau telinga lebih dari sepertiganya; ompong gigi karena tua atau sakit, lumpuh dan gila sehingga tidak bisa digembalakan.

Bukan cacat yang dilarang apabila tanduk patah, gigi lepas dalam masa pergantian, bulu rontok, sakit ringan dan luka kecil yang tidak membahayakan kelangsungan hidupnya.

Sama baiknya menyembelih sendiri, kakek atau serahkan kepada orang yang amanah, tanda sempurna ditunjukkan dengan mengucurnya darah dari dua nadi dan terpotongnya kerongkongan serta tenggorokan.

Pengolahan bisa mentah, berupa masakan siap santap ataupun diawetkan seperti dendeng dan kornet, yang perlu perhatian “ternak sehat memberikan daging yang ni’mat”

Penyaluran : makan sebagian, beri makan kerabat, tetangga dengan tidak melupakan anak yatim fakir dan miskin. jika mengadakan walimah ataupun sekedar menyalurkan hendaknya diutamakan dilingkungan bayi dibesarkan agar bisa memproklamirkan kelahirannya.

Pengadaan hewan aqiqah bisa dari orang tuanya, bisa juga dari kakeknya, saudaranya, bisa juga berupa hadiah dari kerabat atau karibnya.


Ketersediaan Barang :
Kami menyediakan kambing dan domba dengan berbagai ukuran dalam jumlah ratusan,

Tersedia juga kelinci hidup siap olah.

FADLOIL
Tlp. 8477583 – 70213731 - 08159338992
Jl Ratna, Gg Kambing no 27 Rt 05/01 Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar